Search Suggest

Penting!!! Tujuh Indikator Kebahagiaan Dunia Yang Harus Kamu Ketahui

Suatu hari Ibnu Abbas ra. ditanya oleh para tabi'in mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu:
Baca Juga

Mashasan.com - “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl, 97))                                                                                       

Suatu hari Ibnu Abbas ra. ditanya oleh para tabi'in mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) indikator kebahagiaan dunia, yaitu:


Penting!!! Tujuh Indikator Kebahagiaan Dunia Yang Harus Kamu Ketahui

Pertama, Memiliki Qalbun Syakirun (Hati Yang Selalu Bersyukur)
Memiliki jiwa yang selalu bersyukur berarti dia selalu menerima apa yang diberikan kepadanya, atau yang sering kita sebut memiliki sifat qona’ah. Banyak sekali orang dizaman sekarang yang mana sudah diberikan rezeki yang melimpah oleh Allah Ta’ala masih saja kura, ibaratakan orang kalau sudah diberikan emas segunung pasti dia akan meminta yang lebih dari itu lagi.
Ingat wahai kawan bahwasanya semua apa yang ada di dalam harta kita itu ada hak orang lain, oleh sebab itu syari’at telah mengatur harta kita dengan sebaik-baiknya, yaitu kita diharuskan memebersihkan harta kita dengan bersedekah, zakat. Karena dengan kita mensedekahkan harta kita, itu adalah bukti kita mensyukuri nikmat Allah Ta’ala yang diberikan kepada kita masing-masing. Karena barang siapa yang tidak bersyukur kepada ku maka azabku sangatlah pedih.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
“Dan (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumi, “sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat” (QS. Ibrohim : 7)

Kedua, Memiliki Al-Azwaj Ash-Shalihah (Istri Yang Shalihah)
Pasangan hidup yang sholih dan sholihah akan menciptakan suasana keluarga yang sakinah, mawadah, wa rohmah. Dan telah kita ketahui bersama bahwasanya seorang suami akan dimintai pertanggungjawaban nanti diakhirat tentang bagaimana keluarganya. Karena suamilah yang akan menenentukan apakah diakhirat kelak keluarganya akan masuk ke dalam surga atau bahkan malah justru masuk neraka (Na’udzubillah).
Perlu kita ketahui bersama bahwasanya aset terbesar atau harta paling berharga yang dimiliki seorang laki-laki adalah wanita sholehah. karena wanita sholehah adalah sebaik-baik perhiasan dunia.

Ketiga, Memiliki Al-Aulad Al-Abrar (Anak Yang Shalih)
Setelah memiliki istri yang sholihah, maka insya Allah akan dipastikan akan menumbuhkan anak-anak yang sholih dan sholihah. Anak yang sholih dan sholihah adalah aset terbesar yang dimiliki oleh orang tua ketika sudah meninggal nanti. Karena merekalah yang akan mendoakan orang tuanya ketika orang tuanya sudah tidak berada lagi di dunia. Lantas siapa lagi kalau bukan anak yang sholih dan sholihah yang akan mendoakan orang tuanya?
Karena Nabi Muhammad telah menyampaikan kepada kita kita bahwasanya ketika kita meninggal dunia semua akan meninggalkan kita kecuai 3 yang tidak akan terputus,
1. Amal jariyah
2. Ilmu yang bermanfaat
3. Anak-anak yang sholih yang selalu mendoakan orang tuanya.

Oleh sebab itu, pesan bagi orang tua, cetaklah generasi-generasi Qu’ani yang akan menjunjung tinggi Agama Islam ini, cetaklah generasi-generasi pejuang yang akan membela umat Islam dari kedzoliman orang-orang kafir, cetaklah generasi-generasi pemberani yang akan beramar ma’ruf nahi munkar.

Keempat, Hidup di Al-Baitu Ash-Shalihah  (Lingkungan Yang Kondusif Untuk keimanan)
Hidup di lingkungan yang kondusif untuk keimanan merupakan indikator kebahagian dunia. karena kenapa? Karena selain pendidikan Agama yang diajarkan kepada anak-anak, lingkungan juga termasuk berperan penting dalam pendidikan sosial.

Maka Rosulullah menganjurkan kepada kita agar mencari teman-teman yang sholih, karena meraka akan mengingatkan kita ketika kita dalam kesalahan. Ada sebuah syair arab yang berbunyi :

“temanmu adalah yang membuatmu menangis (mengingatkan dalam urusan akhirat), bukan malah yang membuatmu tertawa”

Dan tips Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wa salam dalam memilih teman untuk umatnya yaitu : “maka lihatlah bersama siapa ia berteman”
Dan berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang shalih.

Kelima, Memiliki Al-Maalul Halal (Harta yang halal)
Harta yang halal termasuk juga merupakan indikator kebahagian dunia, karena dibalik jiwa yang sehat terdapat harta yang halal.

Di dalam pemikiran Islam tentang harta bukanlah yang banyaknya harta, akan tetapi halalnya. Bukan berarti Islam tidak membolehkan umatnya untuk menjadi kaya.

Dalam riwayat Imam Muslim, Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa salam pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdo’a mengangkat kedua tangannya. "Kamu berdo’a sudah bagus", kemudian beliau berkata, "Namun sayang, makanan, minuman, pakaian dan tempat tinggalnya didapat dengan cara haram, lantas bagaimana mungkin do’anya akan dikabulkan”. Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena do’anya sangat mudah dikabulkan Allah Ta’ala.

Keenam, Selalu Bertafaquh fid Dien (Mendalami Ilmu Agama)
Rosulullah Sholalhu ‘Alaihi Wa Salam bersabda,
“Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim dan muslimat”

Berdasarkan hadits di atas bahwasanya setiap umat muslim wajib menimba ilmu, dan yang paling penting adalah ilmu agama. Dengan dia mengetahui sebuah ilmu mka ia akan mengetahui pula hukum-hukum atau syari’at-syari’at di dalam agama Islam.

Dan Allah Ta’ala pun mengangkat tinggi-tinggi derajat orang yang berilmu, telah disebutkan dalam surat Al Mujadalah ayat 11 yang artinya :

“Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan” (Q.S. Al Mujadalah : 11)

Oleh sebab itu, pemahaman akan ilmu agama amatlah sangat penting sekali bagi kehidupan. Dan apabila kita melakukan amalan tanpa didasari ilmu agama maka sangatlah berbahaya. Karena seorang yang berilmu lebih baik dari pada ahli ibadah tanpa didasari ilmu agama.

Ketujuh, Dikaruniai Allah SWT Umur yang Berbarakah. 
Umur yang barokah artinya semakin ia menginjak masa tua maka semakin sholih pula dirinya, yang mana ia mengisi waktu-waktunya hanya untuk beribadah kepada Allah Ta’ala.

Maka barang siapa yang mengisi waktu mudanya hanya untuk dunia semata maka diakhirat kelak ia akan bernostalgia (berangan-angan) pada masa mudanya, dan besar kemungkinan pasti ia akan kecewa dengan ketuannya.

Akan tetapi, barang siapa yang dimasa mudanya digunakan untuk beribadah kepada Allah Ta’ala, mengisi waktunya untuk pergi ke kajian, untuk menimba ilmu agama, membaca Al Qur’an, maka dipastikan ia semakin rindu untuk bertemu Sang Pencipta dan ingin memetik hasil jerih payahnya ketika di masa mudanya.

Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra. mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia. kemudian bagaimana caranya agar kita selalu diberikan karunia oleh Allah Ta’ala dengan ke tujuh indicator kebahagiaan dunia tersebut?

Tentunya untuk mendapatkannya tidak lepas dari usaha yang maksimal untuk memperbaiki diri, dan selalu memohon kepada Allah, agar diteguhkan dalam Agama-Nya.
Sebagaimana doa yang sering dibaca oleh Rasulullah SAW:
(Rabbana aatina fid dunyaa hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban naar)
"Wahai Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka."


Wallahu a’lam,,,

Penutup

Sekian Penjelasan Singkat Mengenai Penting!!! Tujuh Indikator Kebahagiaan Dunia Yang Harus Kamu Ketahui . Semoga Bisa Menambah Pengetahuan Kita Semua.👋

Tag : #Tsaqofah

Posting Komentar